f

Valentine ala Syaiful Akbar, Petugas Kebersihan Yang Penuh Dedikasi

/
0 Comments




Syaiful Akbar
Pemuda berusia 25 tahun yang bekerja sebagai Petugas Kebersihan memiliki cita-cita mulia yang terpendam sejak kecil. Tak kenal libur,tak kenal lelah,meskipun berderet asa yang tak tercapai.
        
     Apa kira-kira yang terlintas dibenak orang-orang jika mereka memperhatikan seorang pemuda muda, berperawakan kurus, tinggi, dan berpenampilan lusuh akibat pekerjaannya yang sebagai petugas kebersihan di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro? Pastilah sebagian orang hanya memandang sebelah mata dan bahkan mungkin tidak menggubrisnya sama sekali. Mungkin mereka akan mengira tidak ada yang bisa digali, tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang pemuda tersebut.
         Namun, dibalik penampilannya yang lusuh dan apa adanya, tersimpan  semangat yang membara untuk bisa membahagiakan keluarganya dirumah. Salah satunya,ialah adik perempuannya. Ya, pemuda kurus  ini bernama Syaiful Akbar, berusia 25 tahun dan berasal dari ds. Pacul, Bojonegoro. Memang tidak ada yang tampak istimewa dari pemuda ini kecuali sapanya yang ramah dan murah senyum terhadap orang lain.
          Syaiful Akbar bekerja sebagai petugas kebersihan selama 4 tahun dan selama itu pula dia membantu orang tuanya untuk biaya kuliah adik perempuannya. Baginya, tak masalah jika dia hanya menjadi  tukang bersih-bersih yang berpendidikan rendah asal adik perempuannya bisa memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.
          Sebelum bekerja sebagai petugas kebersihan, Syaiful Akbar sempat bekerja sebagai kernet Bus Dali Mas selama 1 bulan. Karena tidak kerasan, akhirnya dia keluar dan ditawari bekerja sebagai petugas kebersihan oleh seorang tetangganya yang bekerja di kantor Dinas Pekerjaan Umum. Dan sejak itulah, ia mulai bekerja sebagai petugas kebersihan sampai saat ini.
          Pemuda sederhana ini bekerja dengan pola shift atau bergantian. Dia bekerja dari pukul 07.30-11.00 WIB. Terkadang, tidak ada libur baginya jika akan diadakan suatu acara besar seperti pertandingan sepak bola dan semacamnya. Syaiful bersama 6 orang rekannya bekerja dengan kesungguhan meskipun tentu saja sering mengeluh ketika beban pekerjaan semakin berat ketika ada pertandingan sepak bola. Sampah dimana-mana, berserakan di semua penjuru stadion. Belum lagi rumput-rumput dan tanaman lain yang ikut layu bahkan rusak terkena injakan kaki para supporter yang seenaknya saja. Kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih rendah, dan tentu saja hal itu menambah beban kerja para petugas kebersihan, khususnya Syaiful Akbar.
          Dengan sedikit kesal dan nada tinggi,cenderung protes, syaiful Akbar mengutarakan rasa kecewanya terhadap masyarakat yang masih enggan untuk membuang sampah pada tempatnya,” Harusnya langsung ada sanksi untuk para pembuang sampah yang seenaknya itu,Khusunya disini, sebaiknya para satpam yang memberikan sanksi jika ada orang yang membuang sampah sembarangan disekitar stadion.” Ucapnya sambil memotong rumput liar disekitar pepohonan di halaman luar stadion. Pekerjaan yang biasa dilakukannya setiap hari ialah memotong rumput, menyapu, membersihkan halaman dan juga menyiram tanaman. Pekerjaan yang tidak membuat Syaiful mengeluh meskipun dalam hati kecilnya ia masih menginginkan pekerjaan yang jauh lebih layak dengan gaji yang lumayan besar. Paling tidak lebih besar dari upahnya sebagai tukang bersih-bersih.
          Saat Syaiful kecil, ia sempat bercita-cita sebagai pemadam kebakaran. Suatu cita-cita yang mulia untuk membantu banyak orang diluar sana. Namun, angan yang selalu jadi angan itu belum mampu tercapai hingga kini. Meskipun hanya menjadi petugas kebersihan, Syaiful bekerja secara sungguh-sungguh dan mensyukuri rezeki yang di berikan Tuhan. Tidak masalah jika saat ini dia hanya petugas kebersihan yang dianggap bukan siapa-siapa oleh kebanyakan orang. Namun justru karena pekerjaannya inilah banyak orang yang terbantu dalam masalah sampah. Syaiful adalah pahlawan kebersihan penuh dedikasi yang tetap bekerja penuh syukur meskipun peluh dan keluh selalu saja menghampiri hari-harinya.

     Ketika ditanya seputar hari Valentine yang akan tiba sebentar lagi, Syaiful hanya tersenyum malu-malu,” Saya tidak punya pacar, hehe. Valentine hanya membantu orang tua dirumah, tidak kemana-mana.” Meskipun tidak ada yang istimewa di hari yang tren dikalangan pemuda seusia Syaiful, ia tetap tampak bergembira melewatkan hari valentine bersama keluaraga dirumah.


You may also like

Tidak ada komentar:

Flickr Images

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sandi Ovinia Putri

Tulisan tidak hanya berhenti di satu masa dan hanya satu kepala.
Tulisan bisa lebih kuat dari pada peluru, sebab ia mampu menembusa daya pikir kita.

Popular Posts