f

Sahabat, Bagian Dari Keluarga

/
4 Comments
    
Rima M.S
     Seperti halnya kehidupan didunia ini, ada dua sisi yang saling berlawanan. Ada hitam dan ada putih. Ada sedih,ada bahagia. Ada gelap,dan ada terang. Begitu juga ada datang, namun juga ada pergi. Semua itu adalah hal yang wajar. Setiap hal memang tidak akan 100% sesuai dengan rencana dan kehendak kita. Ada kekuatan Maha Agung yang menyeleksi baik dan buruknya setiap kejadian yang menimpa masing-masing manusia. Sesuatu yang menurut kita baik, belum tentu menurutNya baik. Begitupun sesuatu yang kita anggap buruk, belum tentu buruk bagiNya. Tuhan menyiapkan banyak sekali kejutan dalam hidup ini. Tuhan tahu mana yang terbaik dan kapan waktu yang tepat untuk menunjukkan kejutan tersebut.
    Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan. Entah itu hanya kehilangan suatu barang kecil sampai barang yang berharga,bahkan seseorang yang sangat berarti. Bisa jadi keluarga, sahabat, kekasih, idola maupun hanya tetangga. Saya sering mengalami hal ini. Bagi saya, "kehilangan" adalah sebuah bencana besar. Saya tipe orang yang tidak mudah merelakan sesuatu apalagi sesuatu itu sangat berarti dalam kehidupan saya. Ketika itu,saya berumur sekitar 14 tahun, diumur 14 tahun tersebut saya benar-benar merasakan arti kehilangan yang sebenarnya. Saya menyaksikan sendiri bagaimana kematian merenggut kebersamaan saya dengan orang yang begitu berarti dalam hidup saya. Ketika itu, nenek saya meninggal karena hipertensi dan ASMA. Selama ini,saya menganggap bahwa tanpa nenek, saya tidak akan bisa melanjutkan hidup saya. Bahkan waktu itu, saya tidak menutupi perasaan bahwa nenek lebih berarti daripada ibu saya. Saya bahkan sangat jarang bertemu dengan ibu sejak ia dan Ayah bercerai.
    Sejak itu, saya mengerti. Ada kehidupan,pasti ada kematian. Tidak masalah jika nenek meninggal dunia dan membiarkan saya sedih berkepanjangan. Toh,setiap hari ada orang yang meninggal disebabkan dengan berbagai hal. Awalnya memang sangat sedih,kecewa dan tidak rela. Namun perlahan, seiring bertambahnya usia saya, saya mengerti bahwa saya tidak berhak menyalahkan takdir. Intinya, dalam keadaan apapun,sebahagia apapun,sesulit apapun,kita diwajibkan bersyukur dan menikhlaskan segalanya pada Tuhan.
    Dari situ saya belajar, tidak ada kebetulan yang sengaja dibuat-buat dalam dunia ini. Dan sekarang, saya juga merasa demikian. Saat ini usia saya 18 tahun. Saya telah mengalami banyak konflik dan pengalaman yang sebenarnya tidak saya inginkan. Dari mulai keluarga broken home, introvert saat masa kecil, bekerja sebelum waktunya, dan banyak hal lain yang mungkin belum pernah dirasakan oleh kebanyakan remaja seusia saya. Pertengkaran keluarga sudah menjadi makanan saya sehari-hari. Salah satu hiburan saya ialah sahabat. Dengan teman-teman, saya bercerita banyak hal. Meluapkan ekspresi yang tidak bisa saya ungkapkan didalam rumah. Melakukan hal-hal menarik yang bisa membuat saya tersenyum dan merasa bebas. Dengan sahabat, saya bisa merasakan bagaimana indahnya hidup. Bagaimana waktu terasa lebih berharga dan begitu sia-sia jika tidak dimanfaatkan dalam kebaikan.
    Namun ada kalanya, sahabat tidak bisa menemani kita setiap hari. Tidak bisa bertemu dan bercanda setiap hari. Meskipun begitu, sahabat tetap saja sahabat. Tidak peduli seberapa jauh jauh kilometer yang terbentang, dan seberapa sering kebersamaan yang terjalin.Tidak ada masalah jika sahabat pergi untuk mewujudkan cita-cita dan impiannya. Tidak masalah jika sahabat pergi untuk kehidupannya yang lebih baik. Sahabat yang sebenarnya tidak akan menghalangi dan takut kehilangan, namun tetap mendukung dan mendoakan yang terbaik. Pada dasarnya, semua orang memang takut kehilangan. Namun itu hanya muncul diawal perpisahan, untuk selanjutnya, semua akan paham, Perpisahan bukan akhir dari persahabatan. Life must go on. Semuanya akan baik-baik saja jika persaudaraan tetap terjalin erat dan komunikasi terus berjalan.
    Untuk sahabat saya yang akan memulai perjalanan hidup yang berbeda dari sebelumnya, saya ingin dia tetap semangat dan selalu berpikir positif. Fokus mengejar impian dan mempersembahkan yang terbaik untuk orang tua dan orang-orang yang ia sayangi. Mungkin bidang yang sekarang bukan bidang yang membangkitkan passion kamu, tapi saya yakin, ketika kamu benar-benar gigih menjalani hal yang kamu inginkan,kamu akan sukses dan membuat orang-orang bangga. Never give up and do the best!.
    Kamu mungkin akan menemui sedikit kesulitan untuk beradaptasi ditempat yang baru. Namun seiring bertambahnya waktu kamu akan mulai nyaman. Banyak sekali kenangan yang kamu ukir dngan sahabat-sahabat yang lain sejak awal kamu datang. Mungkin Tuhan juga ingin memberikan kita kejutan nantinya, jadi tetap semangat dan lakukan yang terbaik. Sahabat, mendoakan sahabatnya untuk kebaikan, sebab sahabat adalah bagian dari keluarga. :")


You may also like

4 komentar:

  1. sahabat tetaplah sahabat, jadilah sahabat, dan teruslah bersahabat, hingga tak ada pertemuan yg bisa mempertemukan, bersahabat terus ya saling berjuang, motivasi dan meraih masa depan, semoga akan tetap jadi sahabat hingga saat nti nafas tak berfungsi lagi

    BalasHapus
  2. Mungkin ini hanya pertemuan singkat bagi kita dan temen-temen,tapi kebersamaan membuat kedekatan yang lebih,saling peduli,saling membatu,saling sport satu sama lain,itulah sahabat dan selalu sahabat.
    Semangat dengan apa yang kamu jalani sekarang,insyallah....allah akan slalu meridhoi jalan kehidupanmu kawan.

    BalasHapus
  3. Tetap rukun dan akur, sebagai sahabat, saling memotivasi dan saling menginspirasi

    BalasHapus

Flickr Images

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Sandi Ovinia Putri

Tulisan tidak hanya berhenti di satu masa dan hanya satu kepala.
Tulisan bisa lebih kuat dari pada peluru, sebab ia mampu menembusa daya pikir kita.

Popular Posts